DAMPAK SOSIAL EKONOMI AKIBAT PENAMBANGAN EMAS PADA LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN SIJUNJUNG

Authors

  • Taufiqqurrahman Taufiqqurrahman UNP
  • Roni Jarlis Universitas Negeri Padang
  • Andi Alatas Universitas Negeri Padang
  • Ananto Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.24036/liefde.v3i2.67

Keywords:

Gold mining, Rice Field, Kupitan

Abstract

Abstract

Farming is a main sector in supporting people economic life of Kupitan Subdistrict. The existence of rice fields has became an important thing to keep the sustainable of people economic activities. Gold mining activities on the rice field in Sijunjung Regency, especially at Kupitan has brought some impacts toward the society life.The most significance one is the decreasing of hundreds hectares of rice fields in Sijunjung regency, particularly at Kupitan subdistrict. In which, it has been a main sector of people economic life there. Unrecovered post mining sites turn into useless and unproductive lands with “duri lodan” on them and the most parts are becoming big pools which full of water. In Sijunjung regency, there are four sub districts which actively doing gold mining activity on tanah ulayat (heritage land). They are Sijunjung subdistrict, Koto VII subdistrict, IV Nagari subdistrict, and Kupitan subdistrict. The other three sub districts, the mining activity “only” done along the river banks so the damages caused by mostly to the environment such as landslides, Polluted water by mercury, and the extinctive of river biota. On the other hand, at Kupitan subdistrict, the mining activities are done on the productive lands. Many of rice fields which for years have been being major food supply. By harvesting them regularly, soon become useless and unproductive that for the next time could bring several new problems for local people social life and economic.

 

Key Word: Gold Mining, Rice Field, Kupitan

 

Abstrak

Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam menopang ekonomi kehidupan masyarakat di Kecamatan Kupitan. Keberadaan sawah sebagai lahan pertanian menjadi faktor penting dalam menjaga keberlansungan aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan dilakukannya  Penambangan Emas rakyat di atas lahan pertanian basah (sawah) di Kabupaten Sijunjung khususnya di Kecamatan Kupitan telah memberi dampak terhadap kehidupan masyarakat. Dampak yang paling nyata adalah hilangnya ratusan hektar lahan pertanian khususnya lahan basah (sawah) yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Kupitan. Lahan yang tidak di-recovery pasca penambangan, sekarang menjadi lahan terlantar yang ditumbuhi duri lodan dan sebagian besarnya menjadi kolam  yang berisi genangan air. Di Kabupaten Sijunjung, ada empat kecamatan yang aktif melakukan penambangan di atas tanah ulayat (tanah adat), yakni Kecamatan Sijunjung, Kecamatan Koto VII, Kecamatan IV Nagari, dan Kecamatan Kupitan. Hanya saja di tiga kecamatan lainnya, penambangan banyak dilakukan di sepanjang aliran sungai sehingga kerusakan yang ditimbulkan lebih pada dampak lingkungan daripada dampak sosial dan ekonomi, seperti longsor, erosi, pencemaran air sungai karena mercury, dan matinya biota sungai. Namun untuk Kecamatan Kupitan, penambangan dilakukan di lahan sawah produktif. Sawah yang sebelumnya menjadi lumbung padi dan menghasilkan panen secara teratur. Setelah penambangan dilakukan, sawah-sawah itu menjadi lahan terlantar, dan dalam jangka panjang menimbulkan persoalan baru dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat.

Kata Kunci : Penambangan Emas,  Lahan Pertanian, Kecamatan Kupitan

Downloads

Published

2025-09-15

How to Cite

Taufiqqurrahman, T., Roni Jarlis, Andi, A. A., & Ananto, A. (2025). DAMPAK SOSIAL EKONOMI AKIBAT PENAMBANGAN EMAS PADA LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN SIJUNJUNG. Jurnal Liefdeagro, 3(2), 13–22. https://doi.org/10.24036/liefde.v3i2.67